Akuntansi dan Laporan keuangan
1.Definisi
akuntansi
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis.
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, Peringkasan, Pelaporan, Penganalisaan, dan pengkomunikasian peristiwa- peristiwa transaksi
ekonomi
yangberhubungan dengan keuangan kepada
pihak yang berkepentingan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusanbagi pihak ekstern
& intern organisasi (perusahaan).
Definisi
akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:
1. Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang
berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi
terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2. Proses
Kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat,
mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang
sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara
menginterpretasikan hasil-hasilnya.
2. Fungsi
Akuntansi
Semua orang berkepentingan terhadap Lapooran Keuangan perusahaan. Untuk menyederhanakan, dapat dibagi menjadi pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan.
1. Bagi Pihak Intern
Akuntansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:Perencanaan
Semua orang berkepentingan terhadap Lapooran Keuangan perusahaan. Untuk menyederhanakan, dapat dibagi menjadi pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan.
1. Bagi Pihak Intern
Akuntansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:Perencanaan
Berdasarkan Informasi ekonomi yang tepat, dapat disusun rencana kerja yang baik
untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.
Pengendalian
Berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.
Pertanggung jawaban
Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.
Pengambilan keputusan
Setelah Laporan Keuangan disusun pihak pimpinan/manager dalam perusahaan akan menentukan kebijakan/keputusan untuk masa yang akan datang.
Mengetahui tingkat keberhasilan
Keberhasilan usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan besar kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut.
2. Bagi Pihak Ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan.
Pengendalian
Berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.
Pertanggung jawaban
Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.
Pengambilan keputusan
Setelah Laporan Keuangan disusun pihak pimpinan/manager dalam perusahaan akan menentukan kebijakan/keputusan untuk masa yang akan datang.
Mengetahui tingkat keberhasilan
Keberhasilan usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan besar kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut.
2. Bagi Pihak Ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan.
Fungsi utama
akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah
sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa
melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
3. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi
orang-orang yang terlibat dalam dunia usaha, mereka sangat membutuhkan
informasi yang relevan dan akurat untuk perkembangan usaha mereka. Informasi
yang mereka butuhkan disediakan oleh akuntansi, dimana akuntansi sebagai suatu
kegiatan jasa berfungsi sebagai penyedia data kuantitatif yang diperlukan oleh
pihak-pihak tersebut.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
4. Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
4. Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
4. Prinsip akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi harus
dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten. Di Indonesia prinsip-prinsip
tersebut ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang merupakan
satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat peraturan-peraturan di bidang
akuntansi.
Prinsip-prinsip akuntansi Indonesia terdiri atas sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia dan akan berkembang di masa yang akan datang. Berikut ini berbagai macam prinsip- prinsip akuntansi:
Prinsip-prinsip akuntansi Indonesia terdiri atas sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia dan akan berkembang di masa yang akan datang. Berikut ini berbagai macam prinsip- prinsip akuntansi:
·
Konsep Entitas. Konsep yang paling mendasar di
dalam akuntansi adalah konsep entitas (kesatuan usaha). Kesatuan usaha
akuntansi adalah suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri
sendiri, terpisah dari organisasi lain atau individu lain. Ditinjau dari segi
akuntansi, antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha yang lain atau
dengan pemiliknya terdapat garis pemisah yang tegas. Ini berarti bahwa kejadian
keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan
kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya, dan sebaliknya. Konsep ini penting
artinya dalam menilai keadaan keuangan dan hasil usaha yang dicapai suatu
organisasi atau bagian dari organisasi. Tanpa konsep ini maka laporan keuangan
akan menjadi kacau, karena apa yang tercantum dalam laporan keuangan suatu
organisasi mungkin dimasuki kejadian-kejadian keuangan yang sebenarnya tidak
berhubungan dengan organisasi tersebut.
·
Prinsip Obyektivitas. Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada data
yang bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan
berguna. Data yang bisa dipercaya adalah data yang bisa diverifikasi (diperiksa
kebenarannya). Data semacam itu harus bisa dikonfirmasi oleh pengamat yang
independen. Oleh karena itu catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi
yang berawal dari kegiatan yang didokumentasi dalam bentuk bukti yang obyektif.
Seandainya akuntansi tidak mengenal prinsip obyektivitas, maka pencatatan
akuntansi akan didasarkan pada hal-hal yang tidak obyektif dan bisa
mengakibatkan kekacauan.
·
Prinsip cost (biaya). Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau
jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang
sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu bahwa harga mungkin masih bisa ditawar,
tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya
disepakati dalam transaksi yang bersangkutan.
· Prinsip
Biaya Historis (Historical Cost Principle). Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan
dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
· Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle). Pendapatan adalah
aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
· Prinsip Mempertemukan (Matching
Principle). Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah
mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.
Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang
sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa
besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita
terima selama periode berjalan.
· Prinsip Konsistensi (Consistency
Principle). Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam
proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih
dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada
penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan
perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
· Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full
Disclosure Principle). Yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini
diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila
informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa
menyesatkan para pemakainya.
5. Pengertian Laporan keuangan
Laporan keuangan (Financial Statement) adalah laporan yang memperlihatkan posisi
keuangan suatu perusahaan pada waktu periode tertentu yang dirancang untuk para
pembuat keputusan, baik di dalam maupun di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan
saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.
6.
Isi laporan keuangan
isi dari laporan keuangan berdasarkan urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan keuangan adalah:
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Capital Statement)
Laporan Ekuitas Pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu.
3. Neraca (Ballance sheet)
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada akhir periode. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.
isi dari laporan keuangan berdasarkan urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan keuangan adalah:
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Capital Statement)
Laporan Ekuitas Pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu.
3. Neraca (Ballance sheet)
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada akhir periode. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.
4.
Laporan Arus Kas(Cash flow statement)
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
7.
Bentuk neraca
Neraca
adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan
untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
1. Harta (aktiva)
Merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di
kemudian hari
2. Utang
(liabilitas)
Merupakan tanggungan yang harus dilunasi atau pelayanan
yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah
kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang
dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro
atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
3. Modal (ekuitas)
Merupakan satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai
instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau perorangan ..
Bentuk Neraca
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.Bentuk
skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri
(debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat
utang dan modal perusahaan.
2.Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
8. Laporan Laba/Rugi (Income
Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
9. Bentuk
Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan
dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan
dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan
laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk
Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di
luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban
di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan
beban di luar usaha disajikan
10. Tujuan
Laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar