kana nishino

Rabu, 28 Oktober 2015

Bhopal - Union Carbide


Bhopal - Union Carbide
Nama Kelompok 11

1. Lia Khoirunnisa
2. Masitoh Sjari R.A
3. Zulfah Qadariyah

Question :

1. What are the ethical issues raised by this case?

2. What is the legal doctrine of "limited liability" apply to protect shareholders of Union Carbide Corporation (U.S.)?

3. Were the Indian operations, which were being overseen by the managers of Union Carbide Corporation (U.S.), in compliance with legal or moral or ethical standards?

Answer :

1. In 1984 Bhopal tragedy , ragedy is the worst industrial disaster in History Of The World. That causes no spending 40 metric tons of methyl isocyanate ( MIC ) IN unintentionally From Union Carbide pesticide plant located in the city of Bhopal, in gatra Madhya Pradesh in India . The investigation carried out stating that some other Safety Step is NOT executed and standard operation in the plant does not comply with standards in the Union Carbide plant . Ethical issues of this case regarding environmental negligence and responsibility which has resulted in many casualties of poisonous methyl isocyanate gas leak from the Union Carbide pesticide plant.

2. The legal doctrine does not apply to protect the shareholders, but the disadvantage of Shareholders , causing outrage from shareholders as a result of Losses suffered. In addition that reportedly Union Carbide in Bhopal Have Lost Money for several years . But before this tragedy, the Indian company has been doing ltindakan In Effort to Overcome review of Annual Losses of $ 4 million .

3. Is not appropriate because the company Union Carbide India Ltd. has not met the legal and ethical standards set by the parent company. Therefore, many incident - unexpected incident occur in the plant as a result of employee negligence and lack of training provided and because most of the employees are illiterate and do not know the dangers of chemical pesticides are used so that they mix the water into tanks containing methyl isocyanate causing many toxic gases.

http://www.amazine.co/27052/bencana-bhopal-kisah-penyebab-tragedi-industri-terbesar/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Bhopal

Selasa, 06 Oktober 2015

Tugas 2 - Etika

Nama Kelompok :
Lia Khoirunnisa                                  (24212187)     
Masitoh Sjari Rahmah A                     (24212474)

Adat dan kebiasaan yang masih berlaku di Indonesia?

       Selain norma yang merupakan aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, serta dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalian tingkah laku, yang sesuai dan diterima tersebut, masih ada kebiasaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Kebiasaan adalah tindakan yang lazim/umum dilakukan masyarakat.

           Salah satu kebiasaan yang masih berlaku di Indonesia adalah, Menyapu Tidak Bersih Suami Brewokan Salah satu pekerjaan yang perlu dikerjakan nyaris tiap-tiap anak wanita di Indonesia yaitu menyapu rumah. Tetapi ada saatnya sebagian anak wanita mengerjakannya dengan tergesa-gesa hingga pekerjaan menyapu itu jadi kurang bersih. Nah, untuk tersebut seseorang ibu bakal mengatakan “Kalau menyapu tak bersih, kelak bisa suami brewokan lho!”Memanglah sih sulit temukan jalinan pada suami brewokan serta tidak bersih waktu menyapu. Cuma saja lantaran beberapa orang dahulu kala menilainya bila pria brewokan lekat dengan imej pria penjahat atau kriminil, jadi beberapa gadis pilih bersih waktu menyapu dari pada memperoleh suami bukanlah pria baik-baik.

REFERENSI :




Tugas 1 - PSAK

1.Ada berapa jumlah pernyataan PSAK hasil adopsi IFRS?

1.                  PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
2.                  PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
3.                  PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
4.                  PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
                     Tersendiri  (Revisi 2009)
5.                  PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
6.                  PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
7.                  PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan (Revisi 2010)
8.                  PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
9.                  PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
10.              PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
11.              PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008)  
12.              PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
13.              PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
14.              PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya (Revisi 2010)
15.              PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
16.              PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
17.              PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
18.              PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
19.              PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan (Revisi 2009)
20.              PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
21.              PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
22.              PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
23.              PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
24.              PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
25.              PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
26.              PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
27.              PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
28.              PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
29.              PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
30.              PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
31.              PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
32.              PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
33.              PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2011)
34.              PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
35.              PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009)
36.              PSAK 58 Aset Tidak Lancar
37.              PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
38.              PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
39.              PSAK 62 Kontrak AsuransI
40.              PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
41.              PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
42.              PSAK 107 Akuntansi Ijarah
43.              PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
44.              PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
45.              PSAK 110 Akuntansi Hawalah
46.              PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
47.              PSAK ETAP

2.       Ada berapa PSAK yang dihapus (nomor berapa dan tentang apa saja)?
       PSAK yang di hapus yaitu PSAK khusus industri. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan,  PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol, PSAK 31 (revisi 2000 Akuntansi Perbankan dan PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek. IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga  semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan.


3.       Pilih salah satu PSAK dari IFRS, ringkas dan beri komentar?

PSAK NO. 55 INSTRUMEN KEUANGAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Entitas harus menerapkan Pernyataan ini secara prospektif. Penerapan dini diperkenankan.

REFERENSI :


















Kamis, 01 Oktober 2015

Akuntansi dan Laporan keuangan


Akuntansi dan Laporan keuangan

1.Definisi akuntansi
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, Peringkasan, Pelaporan, Penganalisaan, dan pengkomunikasian peristiwa- peristiwa transaksi ekonomi
yangberhubungan dengan keuangan kepada pihak yang berkepentingan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusanbagi pihak ekstern & intern organisasi (perusahaan).
Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:
1.      Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2.      Proses Kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.



2. Fungsi Akuntansi
Semua orang berkepentingan terhadap Lapooran Keuangan perusahaan. Untuk menyederhanakan, dapat dibagi menjadi pihak intern perusahaan dan pihak ekstern perusahaan.
1.    Bagi Pihak Intern
Akuntansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
Perencanaan
Berdasarkan Informasi ekonomi yang tepat, dapat disusun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.
Pengendalian
Berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.
Pertanggung jawaban
Setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun Laporan Keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.
Pengambilan keputusan
Setelah Laporan Keuangan disusun pihak pimpinan/manager dalam perusahaan akan menentukan kebijakan/keputusan untuk masa yang akan datang.
Mengetahui tingkat keberhasilan 
Keberhasilan usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilihat berdasarkan besar kecilnya laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut. 

2.    Bagi Pihak Ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu  untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan.


Fungsi utama akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

3. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi
orang-orang yang terlibat dalam dunia usaha, mereka sangat membutuhkan informasi yang relevan dan akurat untuk perkembangan usaha mereka. Informasi yang mereka butuhkan disediakan oleh akuntansi, dimana akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa berfungsi sebagai penyedia data kuantitatif yang diperlukan oleh pihak-pihak tersebut.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
4. Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.


4. Prinsip akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi harus dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten. Di Indonesia prinsip-prinsip tersebut ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat peraturan-peraturan di bidang akuntansi.

Prinsip-prinsip akuntansi Indonesia terdiri atas sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan akuntansi di Indonesia dan akan berkembang di masa yang akan datang. Berikut ini berbagai macam prinsip- prinsip akuntansi:
·    Konsep Entitas. Konsep yang paling mendasar di dalam akuntansi adalah konsep entitas (kesatuan usaha). Kesatuan usaha akuntansi adalah suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari organisasi lain atau individu lain. Ditinjau dari segi akuntansi, antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha yang lain atau dengan pemiliknya terdapat garis pemisah yang tegas. Ini berarti bahwa kejadian keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya, dan sebaliknya. Konsep ini penting artinya dalam menilai keadaan keuangan dan hasil usaha yang dicapai suatu organisasi atau bagian dari organisasi. Tanpa konsep ini maka laporan keuangan akan menjadi kacau, karena apa yang tercantum dalam laporan keuangan suatu organisasi mungkin dimasuki kejadian-kejadian keuangan yang sebenarnya tidak berhubungan dengan organisasi tersebut.
·  Prinsip Obyektivitas. Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada data yang bisa dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Data yang bisa dipercaya adalah data yang bisa diverifikasi (diperiksa kebenarannya). Data semacam itu harus bisa dikonfirmasi oleh pengamat yang independen. Oleh karena itu catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi yang berawal dari kegiatan yang didokumentasi dalam bentuk bukti yang obyektif. Seandainya akuntansi tidak mengenal prinsip obyektivitas, maka pencatatan akuntansi akan didasarkan pada hal-hal yang tidak obyektif dan bisa mengakibatkan kekacauan.
·  Prinsip cost (biaya). Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu bahwa harga mungkin masih bisa ditawar, tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya disepakati dalam transaksi yang bersangkutan.
·  Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle). Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
·  Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle). Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
· Prinsip Mempertemukan (Matching Principle). Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
· Prinsip Konsistensi (Consistency Principle). Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
· Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle). Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

5. Pengertian Laporan keuangan
Laporan keuangan (Financial Statement) adalah laporan yang memperlihatkan posisi keuangan suatu perusahaan pada waktu periode tertentu yang dirancang untuk para pembuat keputusan, baik di dalam maupun di luar  perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.

6. Isi laporan keuangan
isi dari laporan keuangan berdasarkan urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporan keuangan adalah:
1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Capital Statement)
Laporan Ekuitas Pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu.

3. Neraca (Ballance sheet
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada akhir periode. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi.
4. Laporan Arus Kas(Cash flow statement)

bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

7. Bentuk neraca
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.

Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
Merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari
2. Utang (liabilitas)
Merupakan tanggungan yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
 3. Modal (ekuitas)
 Merupakan satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau perorangan .. 

Bentuk Neraca

Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.




2.Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.




8. Laporan Laba/Rugi (Income Statement / Profit and Loss Statement)
            Laporan Laba/Rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan prinsip penandingan atau pengaitan (matching principle). Dari laporan ini, kita bisa mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama satu periode.
Sebuah perusahaan dikatakan mengalami keuntungan (laba) apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari beban yang terjadi dan sebaliknya, perusahaan dikatakan mengalami kerugian apabila pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari beban yang terjadi.

9. Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.



2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan 




10. Tujuan Laporan keuangan 
         Tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
   1. Aktiva
   2. Kewajiban
   3. Ekuitas
   4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
   5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.






referensi