Sejarah Akuntansi
Sejarah Akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan menggunakan
catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang
Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan
pada saat mereka berangkat
Tonggak sejarah akuntansi dimulai
pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku
ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”.
Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et
Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan
(double book keepingf).
Pada dasarnya akuntansi itu sama
yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja
dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi
menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15.
Luca Pacioli orang yang pertama
sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam
bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita di tahun 1494. Luca Pacioli, mempublikasikan bukunya tentang
“pembukuan” diVenice. Buku berbahasa Inggris pertama
diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dariSouthwark, yang
termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an
ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected,
published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint
Ollaves parish in Marko Lane." ("Sayalah
pembaharu dan penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak di sini, di
London pada 14 Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat, dan diangkat
oleh seorang Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada risalahnya,
yang kemudian mengajarkan Aritmatika, dan buku ini di paroki Saint Ollaves di
Marko Lane.").
John Mellis merujuk pada fakta
bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari
masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice". Banyak
ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system
bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Paruh Pertama abad 20, seiring
tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul
bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia
Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar
dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan
profesional.
Perkembangan Akuntansi
Tahun 1775 : pada
tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800 :
masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
Tahun 1825
: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan
laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
Tahun 1900 : di
USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : Mulai
diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang
manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada
periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data. Lalu,
sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga Perencanaan
manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : Total
system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal. Dan
Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Lalu, kapan Akuntansi mulai
diterapkan dan berkembang di Indonesia?
sejak tahun 1642. Akan tetapi
bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di
Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah
UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para
pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17
(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu
praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di
Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan
berpasangan (double-entry
bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli.
Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama
masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia
selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman
Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienstyang
terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995).
Akuntan
publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di
Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang
lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan
Akuntan Pajak-Belasting
Accountant Dienst (Soemarso
1995).
Pada era penjajahan, tidak ada
orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama
yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929
(Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal
(Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari
Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa
Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model
Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan
pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda.
Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang
Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan
tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar