Anime
(\アニメ) adalah Animasi Jepang
(Japanese Animation) yang banyak digunakan di berbagai serial TV, Film, Video,
Games, Komersial, dan Beberapa Situs Internet. Nama Anime diambil dari kata
Animation yang berarti Animasi. Di Jepang, Pelafalan kata Animation menjadi
Anime-Shon, Kata ini kemudian disingkat menjadi Anime yang berarti Animasi
buatan Jepang. Lalu bagaimana Perkembangan Animasi Jepang ini ?
Kian
Lama Anime ini semakin Populer. Saat ini anime sudah sangat terkenal dan
digemari di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Banyak Serial TV
Anime yang diambil dari Manga (Komik Jepang). Nama Anime diambil dari kata
Animation yang berarti Animasi. Di Jepang, Pelafalan kata Animation menjadi
Anime-Shon, Kata ini kemudian disingkat menjadi Anime yang berarti Animasi
buatan Jepang. Lalu bagaimana Perkembangan Animasi Jepang ini ?
Animasi
mulai ada di Permulaan abad ke-20, Sejarah karya animasi di Jepang diawali
dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten,
Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film
pendek karya Oten Shimokawa yang merupakan Anime pertama. Anime ini berjudul Imokawa
Mukuzo Genkanban no Maki, Anime ini dibuat dan selesai pada tahun 1917,
Anime ini hanya berlangsung selama 5 menit dan sampai sekarang Anime itu tidak
dipakai lagi..
Pada
tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan
suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian
mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah
Kujira (1927) karya Noburo Ofuji.
Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang
berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang
tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan
menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah
Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Memasuki
era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang
berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang
denganmunculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR,
masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal
inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung
dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu.
(Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original
Animated Video).
Anime
masuk di Indonesia pertama kalinya adalah sekitar awal tahun 1980-an yang pada
masa tersebut hadir dalam format video kaset. Tahun-tahun selanjutnya
perjalanan hidup anime mengalami pasang surut dan sempat vakum seiring
berakhirnya era mesin video Beta pada akhir tahun 1980-an.
Kemudian
karena terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, anime pun berada dalam kondisi
kritis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam tayang anime di televisi yang
mulai menunjukkan penurunan, dimana juga sempat memunculkan kekhawatiran dari
para otaku bahwa sekali lagi perjalanan hidup anime berakhir sampai disitu
saja.
Hingga
akhirnya pada pertengahan tahun 1990-an anime mulai kembali eksis dan merupakan
hal yang menggembirakan bagi penggemar anime di Indonesia. Stasiun-stasiun
televisi mulai kembali gencar menayangkan acara anime. Saint Seiya, Sailor
Moon, Card Captor Sakura, Captain Tsubasa, Magic Girls, Magic Knight Rayearth,
Dragon Ball, Shulato dan masih banyak judul lainnya yang pernah ditayangkan
mendapatkan respon positif dari pada penggemarnya dimana masih tetap eksis
walaupun sebagai kelompok minoritas dan secara tidak langsung mendukung
perkembangan anime di Indonesia.
Kemudian
pada tahun-tahun terakhir ini anime mulai kembali menjadi booming lagi di
Indonesia. Seperti yang dapat dilihat dari kepopuleran anime Pokemon dan Crayon
Shinchan yang menghebohkan sekaligus paling kontroversial pada beberapa tahun
yang lalu. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya porsi tayang untuk anime yang
mulai mendominasi program film animasi di berbagai stasiun televisi. Beberapa
diantaranya seperti Doraemon, Saint Seiya, Sailor Moon, Crayon Shinchan,
Medabots, Card Captor Sakura, Beyblade, Inuyasha, Pokemon, Digimon, Minky Momo,
Creamy Mami, Shaman King, Ghost at School. Bubu Chacha, One Piece, Hunter X
Hunter, Cashern dan Hamtaro.
Masyarakat
memandang anime sebagai suatu bentuk hiburan baru yang unik dan menarik
sehingga dengan cepat meraih popularitas Anime mulai kembali eksis di Indonesia
pada awal tahun 1990-an, yaitu seiring dengan bermunculan stasiun-stasiun
televisi baru seperti RCTI disusul kemudian oleh SCTV dan Indosiar.
Stasiun-stasiun TV tersebut mulai gencar menayangkan sejumlah judul anime yang
kemudian menjadi hits atau populer
Sedangkan
untuk kalangan otaku, pada dasarnya tidak terpengaruh atau hanya sekedar
mengikuti pada apa yang menjadi trend atau fenomena di masyarakat. Perkembangan
trend anime di kalangan otaku Indonesia lbih mengacu atau terpengaruh oleh
trend anime yang sedang berlangsung di Jepang. Dengan kata lain, anime yang
sedang digemari atau populer di Jepang umumnya juga populer di kalangan otakuy
Terlebih lagi setelah para otaku di Indonesia kini dapat dengan mudah
mendapatkan anime-anime terbaru yang sedang ditayangkan di Jepang hanya selang
beberapa hari saja melalui peredaran anime fansub.
Cerita
yang terkandung dalam Anime juga memberikan banyak nilai-nilai positif,
pelajaran kehidupan, perhasabatan, dan mengandung nasehat-nasehat baik. Itulah
sebabnya banyak para penggemar anime yang terus bertambah bukan hanya di
Indonesia saja, namun di berbagai Negara lain dari berbagai penjuru dunia.
REFERENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar